dbcn dbcn

Wednesday, March 11, 2009

Ukuran Sperma Bukan Segalanya

BERTOLAK belakang dengan keyakinan ilmu pengetahuan pada umumnya, panjang ekor sperma tidak selalu menjadi penentu seberapa cepat sperma dapat berenang.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam akses terbuka jurnal BMC Evolutionary Biology telah menunjukkan bahwa memperpendek ataupun memanjangkan ekor sperma tidak selalu memberikan keuntungan pada kecepatan sperma dalam berenang. 

Seperti dikutip dari Health24, Stuart Humphries dari The University of Sheffield dan para koleganya dari The University of Western Australia memberikan kritikan terhadap bukti yang menghubungkan bentuk sperma dengan kecepatannya berenang.

Dia mengatakan, "Beberapa asumsi yang mengandalkan bentuk fisik daya penggerak sperma untuk keberhasilan reproduksi telah merintangi perkembangan ilmu dalam hal memahami cara dan proses persaingan sperma."

Sebelumnya, muncul keyakinan bahwa seleksi untuk peningkatan daya kerja sperma akan membantu evolusi sperma menjadi lebih panjang, dan karenanya lebih cepat berenang. Kenyataannya, panjang relatif sperma, melebihi panjang absolutnya, kemungkinan menjadi target seleksi dari sel telur.

Sperma berenang dan memiliki ukuran yang berbeda satu dengan lainnya. Pada skala mikroskopik, meskipun panjang ekor sperma berperan dalam daya dorong yang dihasilkan, akan tetapi isapan atau tarikan yang diciptakan oleh kepala sperma sering kali cukup membuatnya bergerak kencang. 

Menurut Humphuries, "Terlepas dari apakah panjang ekor, panjang keseluruhan, atau panjang kepala itu berguna, namun berbagai usaha untuk menghubungkan panjang sperma dengan kecepatannya adalah hal yang sia-sia. Kami berpendapat bahwa menghitung keseimbangan antara ekor dengan kepala sperma dan daya dorong ekor sperma akan menjadi jalan kita untuk meningkatkan pemahaman terhadap hubungan antara bentuk dan fungsi sperma."

Temuan ini menegaskan bahwa satu hal saja tidak dapat dijadikan landasan untuk evolusi ukuran sperma menjadi lebih panjang, sehingga menguntungkan sperma saat bersaing menembus sel telur.

No comments: